Desa Candimulyo

Kec. Kertek, Kab. Wonosobo
Prov. Jawa Tengah

Loading

Desa Candimulyo

Perayaan

Hari Pahlawan

  • Hari
  • Jam
  • Menit
  • Detik
Info
Selamat datang di Website Resmi Desa Candimulyo Desa Candimulyo Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah

Berita Desa

Komentar Terbaru

Program Quick Wins yang terdiri atas lima sasaran, merupakan bagian dari Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029, sebagai langkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lima sasaran utama dalam Quick Wins tersebut adalah Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (Sidaya), dan Konsultasi Keluarga Berbasis AI.

1. GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)

Tujuan Utama: Mempercepat pencegahan stunting melalui keterlibatan masyarakat dalam menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting atau sudah mengalami stunting.

Teknis Pelaksanaan:

  • Identifikasi Sasaran: Data anak-anak berisiko stunting atau sudah stunting di desa/wilayah dikumpulkan dari Posyandu, Puskesmas, atau pendataan keluarga. Ini mencakup informasi berat badan, tinggi badan, usia, dan kondisi keluarga.
  • Sosialisasi dan Rekrutmen Orang Tua Asuh: Pemerintah desa/kelurahan, bekerja sama dengan PKK, Puskesmas, atau kader kesehatan, menyosialisasikan program GENTING kepada masyarakat. Mengajak individu, keluarga mampu, tokoh masyarakat, dunia usaha (CSR), atau kelompok profesional untuk menjadi "orang tua asuh."
  • Apakah diawali dengan Kepala Desa dan Ketua PKK yang menjadi Orang Tua Asuh?
    • Sangat dianjurkan! Ini adalah strategi yang sangat efektif. Ketika Kepala Desa, Ketua PKK, atau tokoh masyarakat lainnya (pemuka agama, pengusaha lokal) menjadi pelopor dan contoh pertama sebagai orang tua asuh, hal ini akan:
      • Meningkatkan Kepercayaan: Masyarakat akan lebih percaya dan ikut berpartisipasi karena melihat komitmen dari pimpinan.
      • Memberikan Role Model: Menunjukkan bahwa program ini serius dan dapat dilakukan oleh siapa saja.
      • Memicu Partisipasi: Menginspirasi warga lain untuk turut serta.
  • Pencocokan (Matching): Anak-anak yang membutuhkan dukungan dicocokkan dengan orang tua asuh yang bersedia. Penyesuaian bisa berdasarkan kedekatan wilayah atau preferensi.
  • Bentuk Bantuan/Asuhan:
    • Bantuan Nutrisi: Pemberian makanan tambahan bergizi (telur, susu, lauk pauk, buah, sayur), vitamin, atau suplemen.
    • Edukasi Gizi: Orang tua asuh aktif memberikan edukasi atau mengingatkan keluarga asuh tentang pentingnya gizi seimbang, kebersihan, dan pola asuh yang benar.
    • Pendampingan Kesehatan: Memastikan anak asuh rutin dibawa ke Posyandu/Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan dan tumbuh kembang.
    • Stimulasi Dini: Mendorong dan memberikan contoh cara memberikan stimulasi yang tepat untuk tumbuh kembang anak.
    • Dukungan Emosional: Memberikan perhatian dan dukungan moral kepada keluarga, khususnya ibu.
  • Monitoring dan Evaluasi: Secara berkala dilakukan monitoring perkembangan anak asuh dan efektivitas bantuan yang diberikan, melibatkan kader kesehatan dan pemerintah desa.

Contoh Pelaksanaan dan Desa Pelaksana:

  • Contoh Pelaksanaan: Di Desa Sejahtera, Kabupaten Makmur, program GENTING diawali dengan komitmen Kepala Desa dan Ketua PKK yang mengasuh 3 anak balita berisiko stunting. Mereka rutin memberikan paket makanan tambahan berupa telur, susu, dan biskuit fortifikasi setiap minggu, serta mendampingi kunjungan ke Posyandu. Setelah itu, 15 warga desa, termasuk guru, pensiunan, dan pengusaha kecil, ikut bergabung mengasuh total 25 anak lainnya. Dana operasional sebagian diperoleh dari gerakan sukarela warga dan sebagian dari dana desa.
  • Desa Lain yang Melaksanakan: Program serupa dengan nama atau inisiatif yang berbeda (misalnya, "Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting" yang digagas BKKBN) sudah banyak diimplementasikan di berbagai daerah, seperti di Kabupaten Lombok Barat (NTB), Kabupaten Trenggalek (Jatim), dan beberapa desa di Kabupaten Bangka Tengah (Babel).

2. TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak)

Tujuan Utama: Menyediakan tempat penitipan anak atau daycare yang aman, nyaman, dan edukatif untuk mendukung keluarga, khususnya orang tua yang bekerja, dalam pengasuhan anak usia dini.

Teknis Pelaksanaan:

  • Pembentukan dan Lokasi:
    • Identifikasi kebutuhan masyarakat akan penitipan anak.
    • Penunjukan atau pembangunan lokasi di balai desa, balai pertemuan, atau fasilitas umum yang representatif dan aman.
    • Penyiapan sarana prasarana: ruang bermain, tempat tidur/istirahat, area makan, kamar mandi bersih, alat permainan edukatif (APE), buku cerita, dll.
  • Tenaga Pengasuh: Rekrutmen dan pelatihan kader atau masyarakat setempat yang memiliki minat dan kompetensi dalam pengasuhan anak. Pelatihan meliputi pengasuhan positif, stimulasi tumbuh kembang anak, gizi anak, pertolongan pertama pada anak, dan kebersihan.
  • Kegiatan Harian:
    • Jadwal teratur: makan, minum susu/ASI, istirahat, bermain bebas, bermain terarah dengan APE, bercerita, menyanyi, aktivitas motorik kasar dan halus.
    • Fokus pada stimulasi holistik: kognitif, motorik, sosial-emosional, dan bahasa.
    • Pencatatan perkembangan anak dan laporan kepada orang tua.
  • Kemitraan: Berkolaborasi dengan Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan rutin anak, Posyandu, dan PKK untuk sosialisasi gizi dan kebersihan.

Perbedaan TAMASYA dengan BKB, PAUD, dan TK:

  • TAMASYA (Taman Penitipan Anak / Daycare):
    • Fokus: Memberikan layanan pengasuhan dan penitipan anak secara penuh atau paruh waktu yang lebih lama (misalnya dari pagi hingga sore) agar orang tua bisa bekerja atau beraktivitas lain.
    • Orientasi: Lebih ke arah custodial care (perawatan dan pengawasan) dengan porsi stimulasi dan edukasi yang terintegrasi, namun tidak seformal PAUD/TK. Interaksi sosial dan kebiasaan baik adalah prioritas.
    • Kegiatan: Bermain, makan, tidur, aktivitas stimulasi sederhana.
  • BKB (Bina Keluarga Balita):
    • Fokus: Edukasi dan pendampingan orang tua tentang tumbuh kembang anak balita.
    • Orientasi: Pertemuan rutin (misalnya seminggu sekali) dimana orang tua datang bersama anak untuk mendapatkan materi penyuluhan dari kader dan mempraktikkan stimulasi pada anak di bawah bimbingan. Anak menjadi objek stimulasi, orang tua menjadi subjek belajar.
    • Kegiatan: Penyuluhan pola asuh, gizi, kesehatan, stimulasi anak (seringkali dengan alat peraga BKB Kit). Bukan tempat penitipan anak harian.
  • PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini):
    • Fokus: Layanan pendidikan bagi anak usia dini (0-6 tahun) sebelum masuk jenjang pendidikan dasar. PAUD adalah payung besar yang mencakup berbagai bentuk, termasuk Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).
    • Orientasi: Memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara holistik.
    • Kegiatan: Terstruktur, kurikulum yang lebih jelas, berorientasi pada persiapan sekolah dasar (untuk KB/TK), namun tetap dominan bermain. Jam layanan biasanya lebih singkat (2-4 jam per hari, beberapa kali seminggu).
  • TK (Taman Kanak-Kanak):
    • Fokus: Pendidikan formal prasekolah untuk anak usia 4-6 tahun.
    • Orientasi: Persiapan anak ke jenjang SD dengan kurikulum yang lebih terstruktur, fokus pada pengembangan calistung (baca, tulis, hitung) dasar, kognitif, sosial-emosional, motorik, dan nilai agama/moral.
    • Kegiatan: Belajar sambil bermain, dengan jadwal yang lebih terencana dan materi yang lebih mendalam dibanding KB atau TPA.

Contoh Pelaksanaan dan Desa Pelaksana:

  • Contoh Pelaksanaan: Di Desa Mandiri, Kabupaten Berseri, TAMASYA didirikan di aula balai desa yang tidak terpakai. Dengan dukungan dana desa dan swadaya masyarakat, aula direnovasi menjadi ruang yang ramah anak. Dua kader PKK dilatih sebagai pengasuh. TAMASYA ini buka dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB, dengan tarif terjangkau atau gratis bagi keluarga prasejahtera. Anak-anak mendapatkan dua kali makan dan satu kali snack bergizi.
  • Desa Lain yang Melaksanakan: Konsep taman penitipan anak berbasis komunitas sudah banyak diterapkan di berbagai desa di Indonesia, seringkali di bawah payung Pos PAUD atau TPA Komunitas, misalnya di Desa Sukamaju, Kabupaten Garut (Jabar), dan desa-desa di Kabupaten Kulon Progo (DIY) yang mengintegrasikan layanan PAUD dengan pengasuhan harian.

3. GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)

Tujuan Utama: Meningkatkan peran ayah dalam keluarga, termasuk edukasi dan penguatan peran ayah dalam pengasuhan anak, serta mendorong kesetaraan gender dalam rumah tangga.

Teknis Implementasi di Lapangan:

  • Pembentukan Kelompok:
    • Apakah membentuk kelompok? Ya, sangat disarankan! Pembentukan kelompok adalah inti dari GATI. Kelompok ini bisa disebut "Kelompok Ayah Hebat," "Komunitas Ayah Peduli," atau nama lain yang relevan di tingkat desa/RT/RW.
    • Anggota: Semua ayah atau calon ayah di wilayah tersebut, idealnya dengan fasilitator dari kader desa, tokoh masyarakat pria, atau penyuluh keluarga.
  • Pertemuan Rutin/Lokakarya:
    • Mengadakan pertemuan rutin (misalnya sebulan sekali atau sesuai kesepakatan) di balai desa, masjid, atau tempat lainnya.
    • Materi Pertemuan:
      • Edukasi Pola Asuh Positif: Pentingnya ayah dalam stimulasi tumbuh kembang anak, komunikasi efektif dengan anak, disiplin positif.
      • Kesehatan dan Gizi Keluarga: Peran ayah dalam memastikan pemenuhan gizi keluarga, khususnya anak dan ibu hamil/menyusui.
      • Pembagian Peran Domestik: Diskusi tentang pentingnya ayah terlibat dalam pekerjaan rumah tangga (memasak, mencuci, menjaga kebersihan), bukan hanya ibu.
      • Pendidikan Seksualitas Remaja (untuk ayah dengan anak remaja): Peran ayah sebagai sumber informasi dan perlindungan bagi anak.
      • Manajemen Emosi dan Resolusi Konflik: Mengelola emosi diri dan menyelesaikan masalah keluarga secara konstruktif.
      • Kesehatan Reproduksi Pria dan Keluarga Berencana: Peran ayah dalam perencanaan keluarga.
  • Peran Kelompok dan Anggota GATI:
    • Edukator & Fasilitator: Anggota kelompok menjadi agen perubahan yang menyebarluaskan pengetahuan dan praktik baik kepada ayah-ayah lain di lingkungan mereka.
    • Pendampingan Sebaya: Memberikan ruang bagi ayah untuk berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi dalam pengasuhan dan peran domestik. Ini menciptakan rasa kebersamaan dan mengurangi stigma.
    • Role Model: Ayah-ayah yang tergabung dalam GATI diharapkan menjadi contoh nyata bagi ayah lain di desa/lingkungan mereka, misalnya aktif membawa anak ke Posyandu, terlibat dalam kegiatan sekolah, atau membantu pekerjaan rumah tangga.
    • Inisiator Kegiatan Komunitas: Mengadakan kegiatan yang melibatkan ayah dan anak, seperti lomba masak antar ayah, kegiatan olahraga keluarga, atau bersih-bersih lingkungan bersama.
    • Advokat: Mendorong kebijakan di tingkat desa/komunitas yang mendukung peran ayah yang lebih aktif dan seimbang dalam keluarga.

Contoh Implementasi dan Desa Pelaksana:

  • Contoh Pelaksanaan: Di Desa Karya Bhakti, Kabupaten Gemilang, dibentuk "Kelompok Ayah Hebat Mandala" dengan 25 anggota aktif. Setiap bulan, mereka berkumpul untuk diskusi yang dipandu oleh tokoh masyarakat atau penyuluh KB/Kesehatan. Beberapa ayah mulai aktif mengantar anak ke Posyandu, bahkan ada yang membentuk tim "Ayah Mengajar" di PAUD desa untuk bercerita atau mengajari keterampilan sederhana. Mereka juga menginisiasi program "Jumat Bersih" di mana para ayah secara bergilir membantu membersihkan area umum bersama anak-anak.
  • Desa Lain yang Melaksanakan: Konsep penguatan peran ayah sudah menjadi bagian dari program BKKBN melalui Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) atau kelompok BKB, meski dengan nama yang bervariasi. Beberapa daerah yang menonjolkan inisiatif peran ayah antara lain di Kabupaten Sleman (DIY) dengan program sekolah ayah, atau di beberapa desa di Kabupaten Pati (Jateng) yang menggalakkan kampanye ayah siaga.

4. AI Super Apps Keluarga

Tujuan Utama: Program ini adalah aplikasi digital yang menyediakan berbagai informasi, edukasi, dan layanan konseling terkait keluarga secara komprehensif, didukung oleh kecerdasan buatan (AI).

Teknis Pelaksanaan:

  • Fitur Utama Aplikasi:
    • Edukasi Interaktif: Modul pembelajaran tentang pengasuhan anak (usia dini hingga remaja), gizi keluarga, kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, manajemen keuangan keluarga, komunikasi efektif, dan pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.
    • Konseling Chatbot AI: Memberikan jawaban cepat untuk pertanyaan umum, atau mengarahkan pengguna ke konselor manusia jika diperlukan.
    • Direktori Layanan: Informasi kontak Posyandu, Puskesmas, Klinik KB, maupun lembaga pendidikan dan layanan sosial terdekat.
    • Personalisasi Konten: Berdasarkan profil pengguna (usia, status pernikahan, jumlah anak, lokasi), AI akan merekomendasikan artikel, video, atau layanan yang relevan.
    • Jadwal & Pengingat: Fitur untuk mencatat jadwal imunisasi anak, kunjungan Posyandu, atau pengingat konsumsi vitamin.
    • Forum Komunitas: Ruang bagi pengguna untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan saling mendukung.
    • Fitur Monitoring Stunting/Tumbuh Kembang: Memungkinkan orang tua memasukkan data tumbuh kembang anak dan aplikasi memberikan grafik serta rekomendasi.
  • Siapa yang Membuat Aplikasi Ini? Apakah dari Kemendukbangga?
    • Ya, kemungkinan besar aplikasi ini diinisiasi dan dikembangkan oleh "Kemendukbangga" (atau kementerian/lembaga terkait seperti BKKBN/Kemen PPPA) bekerja sama dengan penyedia teknologi/developer aplikasi.
    • Peran Kemendukbangga adalah sebagai pemilik program, penyedia konten dan regulasi, serta validator informasi. Mereka akan bekerja sama dengan tim IT yang memiliki keahlian dalam pengembangan aplikasi, AI, dan desain UX/UI.
  • Desa Mana yang Sudah Melaksanakan?
    • Sebagai aplikasi digital, "pelaksanaan" tidak terikat pada desa tertentu seperti program fisik. Aplikasi ini bersifat nasional dan dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki smartphone dan koneksi internet, di mana pun mereka berada (termasuk di desa).
    • Prosesnya lebih ke arah sosialisasi dan adopsi:
      • Peluncuran dan Sosialisasi Nasional: Aplikasi akan diluncurkan secara publik dan disosialisasikan secara masif melalui media massa, media sosial, serta jaringan penyuluh di lapangan (Penyuluh KB, kader posyandu, Puskesmas).
      • Integrasi dengan Program Lapangan: Kader di desa-desa akan didorong untuk memperkenalkan aplikasi ini kepada keluarga dampingan mereka, membantu dalam instalasi, dan memberikan bimbingan awal penggunaan. Misalnya, dalam pertemuan BKB, kelas ibu hamil, atau Posyandu, aplikasi ini bisa menjadi referensi materi.
    • Contoh: Aplikasi "Keluargaku Hebat" (nama fiktif untuk AI Super Apps Keluarga) akan dipromosikan dan didorong penggunaannya di seluruh Kabupaten dan Kota di Indonesia. Di Desa Digital Makmur (Kabupaten X) atau Desa Informasi Sehat (Kabupaten Y), misalnya, tingkat adopsi dan pemanfaatan aplikasi ini mungkin lebih tinggi karena infrastruktur internet dan literasi digital masyarakatnya yang lebih baik.

Kelima program quick wins ini menunjukkan pendekatan yang holistik dari "Kemendukbangga" dalam membangun keluarga Indonesia yang berkualitas. Mulai dari intervensi langsung pada kesehatan anak (GENTING), dukungan pengasuhan di luar rumah (TAMASYA), penguatan peran ayah (GATI), hingga pemanfaatan teknologi untuk edukasi dan informasi (AI Super Apps Keluarga). Integrasi antara program fisik di lapangan dengan dukungan digital diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan pembangunan keluarga yang sejahtera dan berkualitas.

PLATFORM 

Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.

 

Beri Komentar

CAPTCHA Image

Desa

3.863

LAKI-LAKI

LAKI-LAKI3.863penduduk

3.831

PEREMPUAN

PEREMPUAN3.831penduduk

7.694

TOTAL

TOTAL7.694penduduk

Layanan
Mandiri

Hubungi Pemerintah Desa untuk mendapatkan PIN

Pemerintah Desa

Kepala Desa

PARMAN

Sekretaris Desa

HERI SUSILO AMIN, S.Pd.,Si.

Kaur Keuangan

SUBKHI NURMAHFUDIN

Kaur Perencanaan Pembangunan

FATKHUR ROHMAN

Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan

MUKHOLIP

Kasi Pemerintahan

SEPTI ERISTIYANA

Kepala Dusun

JOKO SLAMET, S.Pd.,Gr

Kepala Dusun

SAPANGESTU

Kepala Dusun

HERI PRASTYO, S.IP.

Kepala Dusun

KUAT AL SLAMET

Staff

MISYONO

Staff

LENI NUR LAELI

PERKEMBANGAN PENDUDUK

Bulan Ini

Kelahiran

0

Orang

Kematian

0

Orang

Masuk

0

Orang

Pindah

0

Orang

Bulan Lalu

Kelahiran

0

Orang

Kematian

2

Orang

Masuk

0

Orang

Pindah

1

Orang

LAYANAN SURAT PENGANTAR

Hari Ini

0

Surat

Kemarin

2

Surat

Minggu Ini

7

Surat

Bulan Ini

39

Surat

Bulan Lalu

57

Surat

Tahun Ini

336

Surat

Tahun Lalu

430

Surat

Total

791

Surat

Transparansi Anggaran

APBDesa 2024 Pelaksanaan

Pendapatan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 2.837.783.213,00Rp. 3.069.769.000,00

92.44%

Belanja Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 2.614.214.921,00Rp. 3.123.046.173,00

83.71%

Pembiayaan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 68.277.173,00Rp. 53.277.173,00

128.15%

APBDesa 2024 Pendapatan

Dana Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 1.228.497.000,00Rp. 1.228.497.000,00

100%

Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi

Realisasi | Anggaran

Rp. 23.505.000,00Rp. 46.692.000,00

50.34%

Alokasi Dana Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 411.285.559,00Rp. 523.080.000,00

78.63%

Bantuan Keuangan Provinsi

Realisasi | Anggaran

Rp. 1.070.000.000,00Rp. 1.070.000.000,00

100%

Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota

Realisasi | Anggaran

Rp. 100.000.000,00Rp. 200.000.000,00

50%

Bunga Bank

Realisasi | Anggaran

Rp. 4.495.654,00Rp. 1.500.000,00

299.71%

APBDesa 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 402.332.645,00Rp. 592.366.324,00

67.92%

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 1.906.208.276,00Rp. 2.158.249.500,00

88.32%

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 141.700.000,00Rp. 159.880.349,00

88.63%

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 123.474.000,00Rp. 133.550.000,00

92.46%

Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 40.500.000,00Rp. 79.000.000,00

51.27%
Pemerintah Desa

PARMAN

Kepala Desa

HERI SUSILO AMIN, S.Pd.,Si.

Sekretaris Desa

SUBKHI NURMAHFUDIN

Kaur Keuangan

FATKHUR ROHMAN

Kaur Perencanaan Pembangunan

MUKHOLIP

Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan

SEPTI ERISTIYANA

Kasi Pemerintahan

JOKO SLAMET, S.Pd.,Gr

Kepala Dusun

SAPANGESTU

Kepala Dusun

HERI PRASTYO, S.IP.

Kepala Dusun

KUAT AL SLAMET

Kepala Dusun

MISYONO

Staff

LENI NUR LAELI

Staff