Candimulyo, [14 Agustus 2025] – Warga Dusun Madukoro, Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, hari ini bergotong royong merenovasi makam Kyai Puncul, tokoh yang diyakini sebagai pendiri dusun Madukoro. Inisiatif ini bukan sekadar perbaikan fisik bangunan yang telah lapuk, melainkan juga upaya memperkuat kembali ikatan batin dengan sejarah dan para leluhur, setelah 42 tahun makam tersebut tak tersentuh pembangunan.
Makam Kyai Puncul terakhir kali direnovasi pada 3 Juni 1983. Kondisinya yang sudah termakan usia memang telah lama memprihatinkan. Para sesepuh dusun mengenang, pembangunan sebelumnya juga merupakan hasil gotong royong warga, dipimpin oleh Mbah Ahmad Aswar (Kepala Dusun Madukoro saat itu), Mbah Kaswijo, serta almarhum Mbah Jamali dan Mbah Suroso. Bahkan, kala itu pembangunan mendapat dukungan dari Soegiri, yang kemudian menjabat Kepala Desa Candimulyo periode 1985-1993.
Kebutuhan pemugaran kian mendesak setelah pohon beringin tua yang menaungi area makam tumbang akibat usia dan terjangan angin, menyebabkan kerusakan pada sebagian struktur bangunan yang sudah lapuk.
Warisman, salah satu inisiator pemugaran, mengungkapkan rasa syukurnya atas respons positif masyarakat. "Alhamdulillah, respons dari warga sangat positif. Semalam dalam musyawarah lingkungan sudah banyak yang dengan ikhlas menyumbangkan tenaga dan dana, termasuk hari ini," ujarnya. Ia menambahkan bahwa ide pemugaran sudah lama diwacanakan, namun kerusakan akibat tumbangnya pohon beringin mempercepat realisasinya.
Lebih dari sekadar perbaikan fisik, pemugaran makam ini memegang makna mendalam bagi warga Madukoro. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap jasa Kyai Puncul, sang perintis dusun. "Harapannya, bangunan yang lebih kokoh dan lebih baik akan menjadi penanda sejarah," jelas Warisman. "Agar anak cucu kita selalu mengingat dan menghargai perjuangan leluhur mereka, serta memahami akar identitas dusun kita."
Rencananya, bangunan baru akan mengadopsi model klasik lokal menyerupai pendopo makam, selaras dengan nilai-nilai budaya Jawa yang kental. Semangat gotong royong yang memang sudah membara di Dusun Madukoro ini menegaskan bahwa inisiatif tersebut bukan semata renovasi fisik, melainkan juga penguatan jalinan kebersamaan, penghormatan pada akar sejarah, dan pewarisan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. Ini adalah bukti nyata bahwa identitas sebuah komunitas tak hanya terletak pada bangunan fisiknya, namun pada ingatan yang terpelihara dan semangat kebersamaan yang terus hidup.
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.