CANDIMULYO, [29 JULI 2025] – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang seringkali menjauhkan kita dari alam, sebuah pemandangan tak biasa dan sangat inspiratif mulai bersemi di Dusun Gondang, Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Bukan lagi tentang lumpur dan cangkul semata, melainkan paduan harmonis antara inovasi, teknologi, dan semangat anak muda yang mampu mengubah sudut pekarangan rumah menjadi sumber kehidupan dan harapan.
Seorang pemuda milenial di Dusun Gondang, yang tak ingin disebutkan namanya namun kisahnya patut diceritakan, telah membuktikan bahwa pertanian tak harus selalu identik dengan lahan berhektar-hektar atau tenaga yang terkuras. Dengan visi yang jernih dan sentuhan teknologi, ia menyulap pekarangan rumahnya yang tak seberapa luas menjadi sebuah greenhouse mungil yang menyuguhkan pemandangan hijau menyejukkan.
Begitu memasuki area greenhouse sederhana namun fungsional itu, mata kita akan dimanjakan barisan rapi pipa-pipa paralon putih yang tersusun horizontal. Di setiap lubangnya, tumbuh subur daun-daun selada hijau segar, seolah dipetik langsung dari surga. Ini bukan keajaiban, melainkan sebuah metode cerdas bernama hidroponik, yang memanfaatkan media air kaya nutrisi alih-alih tanah.
Dari Keterbatasan Ruang, Lahir Kedaulatan Pangan
Mengapa hidroponik dan greenhouse? Pemuda ini menjelaskan dengan lugas. "Pekarangan saya tidak luas, dan tanahnya tidak selalu subur. Dengan hidroponik, saya bisa memaksimalkan ruang vertikal dan horizontal. Greenhouse ini melindungi tanaman dari cuaca ekstrem, hama, dan penyakit tanpa perlu banyak pestisida. Hasilnya? Tanaman tumbuh lebih cepat, lebih sehat, dan panen bisa dilakukan sepanjang tahun," jelasnya dengan senyum bangga.
Manfaatnya tak terhitung. Dari segi keuntungan, efisiensi sumber daya menjadi kunci. Penggunaan air sangat minim karena air yang bersirkulasi terus-menerus digunakan kembali. Tidak ada lagi kekhawatiran soal musim kemarau atau hujan berlebih yang merusak panen. Biaya perawatan pun relatif rendah, dan hasil panen yang konsisten membuka peluang ekonomi baru bagi keluarga. Bayangkan, dari pekarangan yang sebelumnya hanya ditumbuhi rumput liar, kini muncul pemasukan tambahan yang menjanjikan.
Kesegaran Sejati di Setiap Gigitan
Namun, lebih dari sekadar angka dan efisiensi, ada satu hal yang membuat selada hidroponik ini begitu istimewa: rasanya. "Setiap gigitan adalah ledakan kesegaran," kata tetangga yang sudah menjadi pelanggan tetap. "Kriuknya begitu renyah, teksturnya lembut, dan ada rasa manis alami yang membedakannya dari selada lain di pasaran." Ini bukan isapan jempol, melainkan testimoni yang sering terdengar. Karena tumbuh dalam lingkungan yang terkontrol dengan nutrisi optimal dan minim gangguan, selada ini tidak hanya terlihat cantik, tetapi juga memiliki kualitas rasa yang superior.
Lebih jauh lagi, bicara soal kesehatan, selada hidroponik ini adalah anugerah. Tanpa tanah, risiko kontaminasi dari bakteri tanah atau patogen jauh berkurang. Yang paling penting, penggunaan pestisida dapat ditekan seminimal mungkin, bahkan nihil. Artinya, setiap lembar daun yang kita konsumsi adalah murni dan kaya nutrisi, seperti vitamin A, vitamin K, folat, dan antioksidan, yang sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Ini bukan hanya lezat, tapi juga sebuah investasi kesehatan bagi keluarga dan komunitas.
Kisah petani milenial di Dusun Gondang, Desa Candimulyo ini adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berinovasi. Ia adalah mercusuar harapan bagi generasi muda lainnya, menunjukkan bahwa profesi petani bisa menjadi pilihan yang modern, menguntungkan, dan berkelanjutan. Dari pekarangan yang sempit, lahir sebuah revolusi hijau yang tak hanya menumbuhkan selada segar, melainkan juga menumbuhkan semangat, inspirasi, dan masa depan yang lebih cerah bagi pertanian di Wonosobo. Ini bukan sekadar panen, melainkan panen inspirasi
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.