Di lereng gagah Gunung Sindoro, di balik sejuknya kabut pagi dan hamparan hijau perkebunan teh, ada sebuah desa yang kini tengah bergemuruh dengan semangat baru. Desa itu bernama Candimulyo, di Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Mereka bukan hanya sekadar mengukir hari, tapi sedang merajut mimpi besar: membidik juara pada ajang Lomba Desa Digital tahun 2026.
Mimpi itu bukan isapan jempol belaka. Seluruh elemen masyarakat, dari perangkat desa, karang taruna, ibu-ibu PKK, hingga para sesepuh, kompak menyiapkan sebuah mahakarya. Sebuah video naratif yang diharapkan bisa menyentuh hati juri dan dunia, berjudul: “KISAH CANDIMULYO: DESA TERTINGGAL DI LERENG GUNUNG SINDORO – MENGGAPAI JUARA MELALUI TRANSFORMASI DESA DIGITAL.”
Membaca judulnya saja, sudah terbayang betapa dalam kisah yang ingin mereka sajikan. "Desa tertinggal" bukan sekadar label, itu adalah realitas yang pernah mengunci potensi. Bertahun-tahun, Candimulyo hidup dalam kesederhanaan, dengan akses informasi yang terbatas, potensi ekonomi yang belum tergarap maksimal, serta jarak yang terasa jauh dari hiruk-pikuk kota. Keindahan alamnya tersembunyi, sumber daya manusianya belum punya medan untuk melesat.
Namun, di balik sejuknya kabut pagi dan aroma kopi yang selalu mengepul, mulai muncul kesadaran kolektif. Bahwa di era digital ini, jarak bukan lagi penghalang. Keterbatasan bisa diubah menjadi peluang. Transformasi digital, bagi Candimulyo, bukan hanya soal koneksi internet, tapi tentang membuka jendela dunia, memberdayakan UMKM, meningkatkan kualitas pendidikan, dan membuat pelayanan publik semakin efisien dan transparan.
Menjelajahi Transformasi yang Sedang Berjalan
Video yang sedang dipersiapkan digarap oleh Pemerintah Desa Candimulyo ini akan menjadi narasi visual tentang perjalanan tersebut. Bayangkan, Anda akan diajak melihat bagaimana jaringan internet kini mulai merambah pelipis-pelipis dusun, bukan lagi barang mewah, melainkan kebutuhan dasar. Anda akan menyaksikan ibu-ibu yang tadinya hanya berjualan di pasar desa, kini mulai melek digital marketing, produk olahan mereka bisa menjangkau pembeli lewat media sosial.
Para pemuda, yang dulu mungkin hanya punya pilihan merantau, kini diajak kembali membangun desa dengan keahlian digital mereka. Literasi digital diajarkan sejak dini, agar anak-anak Candimulyo tak gagap teknologi, justru menjadi agen perubahan. Potensi wisata alam yang selama ini tersembunyi di balik rimbunnya hutan Sindoro, kini mulai dipromosikan secara masif, menarik wisatawan datang.
Yang paling mengharukan dari kisah Candimulyo ini adalah semangat gotong royongnya. Transformasi desa digital ini bukan proyek top-down dari pemerintah semata. Ini adalah gerakan dari hati, dari warga yang lelah dengan status "tertinggal" dan bertekad ingin menorehkan nama di peta kemajuan. Mereka sadar, juara lomba desa digital hanyalah penanda, tujuan utamanya adalah menciptakan desa yang mandiri, berdaya, dan sejahtara, dengan fondasi digital yang kokoh.
Video "KISAH CANDIMULYO" ini akan menampilkan potret nyata: tawa anak-anak yang belajar coding sederhana, keringat para pemuda yang memasang jaringan internet swadaya, wajah bangga para pengusaha UMKM yang produknya mendunia, serta senyum tulus para perangkat desa yang kini melayani warganya dengan lebih cepat dan transparan. Ini bukan sekadar dokumenter kaku, tapi sebuah mozaik emosi, harapan, dan kerja keras.
Candimulyo, desa di lereng Gunung Sindoro, kini sedang menapaki jalan baru. Jalan yang menggabungkan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi. Mereka ingin membuktikan, bahwa desa "tertinggal" sekalipun, dengan semangat dan visi yang kuat, bisa menggapai juara, bahkan melampaui batas-batas yang dulu pernah ada. Mari kita nantikan bersama kisah inspiratif dari Candimulyo ini, dan saksikan bagaimana mimpi mereka merajut masa depan digital yang gemilang.
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.