Kilas Pandang Kepala Desa: Desa Candimulyo Menuju Kampung Keluarga Berkualitas

Sebagai Kepala Desa Candimulyo, saya merasa perlu menyampaikan sebuah catatan perjalanan yang penuh makna bagi kami, bagi masyarakat, dan tentu saja bagi pembangunan desa. Kisah ini bermula ketika program — kini dikenal sebagai — Kampung Keluarga Berkualitas pertama kali dicanangkan di desa kami.

Pada awalnya, jujur harus kami akui, pemahaman kami tentang Kampung KB masih sangat terbatas. Ketika mendengar istilah “KB”, yang langsung terlintas dalam pikiran hanyalah program kontrasepsi, seperti pemasangan implan, IUD, suntik KB, atau sekadar safari pelayanan keluarga berencana. Namun, pandangan itu berubah drastis setelah launching resmi pada tanggal 19 Juli 2017, ketika Desa Candimulyo dipilih sebagai desa binaan.

Seiring berjalannya waktu, pendampingan dari berbagai pihak—khususnya dinas terkait—membuka wawasan kami. Kami akhirnya menyadari bahwa

Kampung Keluarga Berkualitas bukan sekadar gerakan tentang kontrasepsi, melainkan sebuah gerakan holistik yang mencakup seluruh aspek kehidupan keluarga dan masyarakat.

Dari Kontrasepsi ke Pembangunan Holistik

Kampung KB ternyata adalah sebuah pendekatan pembangunan yang menyeluruh (holistik), yang menggabungkan berbagai dimensi: pendidikan, kesehatan, teknologi, infrastruktur, lingkungan, sosial, budaya, hingga ekonomi. Tujuannya sederhana namun sangat besar: meningkatkan kualitas hidup dan kualitas keluarga di desa.

Untuk memudahkannya, kami mengelompokkannya dalam empat pilar utama:

1. Inovasi Penyediaan Data dan Dokumen Kependudukan (4 program).
   Karena pembangunan yang baik harus dimulai dengan data yang akurat dan identitas yang jelas.

2. Inovasi Perubahan Perilaku Keluarga (7 program).
   Mendorong pola hidup sehat, pola asuh yang baik, serta kesadaran untuk membangun keluarga sejahtera.

3. Inovasi Peningkatan Cakupan Layanan dan Rujukan (7 program).
   Memastikan masyarakat mudah mengakses layanan dasar, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga layanan administrasi.

4. Inovasi Peningkatan Lingkungan Keluarga dan Masyarakat (7 program).
   Fokus pada kebersihan lingkungan, ruang publik yang sehat, serta kegiatan sosial budaya yang memperkuat nilai kebersamaan.

Dengan empat pilar ini, jelas terlihat bahwa Kampung Keluarga Berkualitas tidak hanya menyentuh satu dimensi saja, melainkan merupakan sebuah intervensi yang terintegrasi untuk mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik bagi semua warga.

Generasi Emas Indonesia Dimulai dari Desa

Kami percaya, desa adalah fondasi utama dalam membangun bangsa. Jika desa kuat, maka Indonesia pun akan kokoh. Oleh sebab itu, berbagai inovasi yang kami jalankan di Desa Candimulyo bukan hanya ditujukan untuk memperbaiki kondisi saat ini, tetapi juga untuk mempersiapkan generasi masa depan yang lebih unggul.

Kami berharap anak-anak yang tumbuh di desa kami akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia—generasi yang sehat, cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.

Langkah-langkah kecil yang kami lakukan di tingkat desa adalah investasi besar untuk masa depan. Mulai dari program PAUD, posyandu balita, penguatan literasi keluarga, hingga pembinaan remaja, semua dirancang agar generasi muda memiliki pondasi yang kuat.

Prestasi yang Membanggakan

Perjalanan panjang ini tentu bukan tanpa tantangan. Namun dengan kerja keras, kesungguhan, dan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, serta para mitra, hasilnya mulai nyata.

Prestasi tersebut menjadi bukti konkret bahwa program yang kami jalankan bukan sekadar wacana, melainkan benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

Ketika penghargaan demi penghargaan datang, kami tidak lantas berpuas diri. Sebaliknya, pencapaian itu menjadi motivasi untuk terus berinovasi. Karena bagi kami, penghargaan terbaik sejatinya adalah ketika masyarakat merasakan perubahan positif dalam kehidupannya sehari-hari.

Sinergi dan Gotong Royong: Kunci Sukses

Sebuah program besar tidak akan mungkin berhasil jika hanya dikerjakan oleh pemerintah desa seorang diri. Justru yang paling utama adalah partisipasi masyarakat.

Kampung KB menjadi nyata karena masyarakat ikut hadir dan mengambil peran. Ibu-ibu PKK menggerakkan kegiatan keluarga sehat, para pemuda menciptakan inovasi di bidang teknologi dan lingkungan, tokoh agama memberikan pencerahan moral, sementara petani dan pelaku UMKM turut menopang dengan ekonomi kreatif.

Inilah wujud gotong royong modern: setiap elemen desa hadir sesuai kapasitasnya, bergandengan tangan demi satu tujuan bersama.

Desa Sebagai Titik Tolak 

Pembangunan Nasional

Salah satu filosofi penting yang kami pegang adalah bahwa membangun Indonesia harus dimulai dari desa. Desa bukanlah “halaman belakang” pembangunan, melainkan justru titik awal yang menentukan wajah bangsa.

Kampung KB telah membuktikan bahwa melalui pendekatan yang partisipatif dan menyeluruh, desa mampu menjadi motor peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dengan demikian, Desa Candimulyo tidak hanya menjadi peserta program, tetapi juga dapat menjadi contoh nyata bagi desa-desa lain bahwa pembangunan holistik bisa diwujudkan jika ada kemauan bersama.