Desa dan Kampung KB: Kunci Sukses Membangun Keluarga Berkualitas dari Akar Rumput

Pernahkah terbayang, bagaimana sebuah desa bisa jadi ujung tombak pembangunan yang menyentuh langsung kehidupan warganya? Nah, dalam program Kampung Keluarga Berkualitas (sering kita singkat jadi Kampung KB), desa punya peran yang luar biasa penting, lho! Ibarat sebuah orkestra, desa inilah dirigennya, sang penggerak yang memastikan semua berjalan harmonis.

Sebenarnya, Apa Sih Inti dari Kampung KB Itu?

Sederhananya, Kampung KB itu adalah kolaborasi apik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ada dua kata kunci utama:

Integrasi Program (Penggabungan)

Bayangkan banyak program bagus berserakan di sana-sini. Nah, Kampung KB ini tugasnya menyatukan semua program itu jadi satu kesatuan yang utuh. Tujuannya? Agar semua berjalan lebih efektif, tidak buang-buang tenaga, dan hasilnya lebih terasa. Dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga lingkungan, semua digandeng tangan.

Konvergensi (Penyatuan Sumber Daya)

Ini bukan cuma programnya saja yang digabung, tapi juga semua kekuatan yang ada! Mulai dari pemerintah desa, lembaga-lembaga non-pemerintah, tokoh masyarakat, sampai pihak swasta – semuanya diajak bersatu padu, menyumbangkan sumber daya dan ide untuk satu tujuan: mewujudkan pembangunan desa yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Jadi, kalau boleh disimpulkan dengan bahasa yang paling mudah, Kampung KB itu adalah semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor, yang fokus utamanya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masyarakat kita.

Lalu, Apa Peran Desa dalam Semua Ini?

Secara jujur, desa itu ibarat tulang punggung dari suksesnya program Kampung KB. Kenapa? Karena desa punya segalanya:

**Legitimasi dan Kepercayaan:** Desa itu diakui secara resmi dan dipercaya oleh warganya. Apa kata desa, biasanya akan didengar.
**Kedekatan dengan Masyarakat:** Siapa lagi yang paling tahu persis seluk-beluk masalah dan potensi warganya, kalau bukan pemerintah desa dan perangkatnya?
**Kapasitas Menggerakkan:** Desa punya kekuatan untuk menggerakkan sumber daya dan partisipasi warga. Mereka bisa mengajak, membujuk, dan mewujudkan mimpi bersama.

Mari kita bedah lebih dalam peran vital desa:

Mengukir Aturan dan Kebijakan Desa

Desa punya kekuatan hukum, lho! Kami (pemerintah desa) bisa membuat dan mengesahkan Peraturan Desa (Perdes) atau Keputusan Kepala Desa (Perkades). Ini bukan sekadar kertas, tapi landasan hukum yang secara spesifik membentuk, menguatkan, dan bahkan mengalokasikan anggaran untuk program Kampung KB. Dengan adanya regulasi ini, program jadi punya pondasi kuat dan keberlanjutan di tingkat lokal. Seperti di Desa Candimulyo misalnya, kami sudah punya 25 regulasi terkait Kampung KB yang sudah kami tuangkan dalam buku kami berjudul – "Membangun Mimpi Di Lereng Gunung Sindoro: Transformasi Desa Tertinggal Mewujudkan Desa Mandiri".

Membentuk dan Memperkuat Tim Penggerak

Desa tidak bekerja sendirian. Kami aktif membentuk dan mengukuhkan Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB yang melibatkan berbagai unsur masyarakat dan kader-kader hebat. Ada Bina Keluarga Balita (BKB), Remaja (BKR), Lansia (BKL), sampai kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Desa Candimulyo, misalnya, selalu menjadi fasilitator utama untuk memastikan semua struktur organisasi ini berjalan efektif dan solid.

Mengalokasikan Anggaran dan Sumber Daya

Uang itu penting! Desa juga memastikan ketersediaan dana. Kami mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), termasuk dari Dana Desa, untuk mendukung operasional, penyediaan sarana prasarana, pelatihan kader, dan pelaksanaan program-program di Kampung KB. Yang luar biasa, di desa kami, dana swadaya masyarakat justru jauh lebih besar dari pada dana desa! Kami berhasil mengumpulkan dana swadaya mencapai 1,9 Milyar dan dukungan CSR (Corporate Social Responsibility) lebih dari 500 juta. Ini bukti nyata kekuatan kebersamaan, dan sudah kami ceritakan juga di halaman 47 buku kami!

Perencanaan dan Pendataan Bersama Warga

Warga di Kampung KB, melalui RKM (Rencana Kerja Masyarakat) mereka, aktif menyuarakan kebutuhannya pada acara Musrenbangdes. Kami mengintegrasikan RKM program Kampung KB ini ke dalam dokumen perencanaan Desa (RPJMDes dan RKPDes), bahkan sampai ke APBDes. Desa juga berperan aktif memfasilitasi pengumpulan dan pemanfaatan data dasar keluarga (hasil Pendataan Keluarga). Data ini krusial, lho, sebagai dasar perencanaan program yang tepat sasaran, serta untuk memonitor dan mengevaluasi hasilnya.

Memfasilitasi dan Melaksanakan Program Lintas Sektor

Desa adalah pelaksana langsung di lapangan. Kami mendampingi dan memfasilitasi berbagai kegiatan di Kampung KB yang sifatnya lintas sektor, seperti:

Penyuluhan dan pelayanan KB yang mudah diakses warga.
Pembinaan dan pengembangan kelompok BKB, BKR, BKL (termasuk Posyandu).
Pengembangan UPPKA dan ekonomi kreatif keluarga agar dapur tetap ngebul.
Pendampingan khusus untuk keluarga berisiko stunting, demi generasi penerus yang sehat.
Peningkatan akses ke pendidikan, kesehatan, dan lingkungan bersih yang layak.
Kegiatan sosial keagamaan dan pembinaan karakter untuk membangun akhlak mulia.

Jembatan Koordinasi dan Kemitraan Lintas Sektor

Desa itu ibarat simpul koordinasi utama. Kami menjadi jembatan penghubung antara berbagai pihak, seperti Puskesmas, sekolah, lembaga keagamaan, organisasi masyarakat, BKKBN, dinas-dinas terkait di tingkat Kabupaten/Kota, dan mitra pembangunan lainnya. Di Desa Candimulyo, kami terus membangun kemitraan erat untuk memperluas jangkauan dan memperkuat dampak positif program.

Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Berkesinambungan

Setelah semua dikerjakan, bukan berarti selesai. Desa juga bertugas melihat lagi, mengukur, dan melaporkan. Kami melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan program dan capaian Kampung KB. Desa bertanggung jawab mendokumentasikan setiap kemajuan, mengidentifikasi tantangan yang muncul, dan melaporkan hasilnya kepada pihak terkait. Tujuannya jelas: agar program bisa terus diperbaiki, ditingkatkan, dan akuntabilitasnya terjaga.

Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.

APBDesa 2024 Pelaksanaan