Wonosobo, [01 Agustus 2025] – Teringatkah Anda akan semilir angin Jogja yang ramah, suara gamelan sayup-sayup, dan aroma manis legit yang menggoda dari toko-toko bakpia? Bayangkan jika pengalaman itu bukan sekadar rekreasi biasa, melainkan sebuah gerbang ilmu, sebuah kesempatan merajut asa masa depan. Itulah yang baru saja ditawarkan oleh PKBM Ulul Albab, sebuah lembaga pendidikan yang tak pernah lelah membuka pintu kesempatan bagi siapa saja yang haus akan ilmu.
Dalam sebuah inisiatif yang patut diacungi jempol, PKBM Ulul Albab dengan bangga mengumumkan keberhasilan "Outing Class Pembuatan Bakpia" yang baru saja mereka selenggarakan di jantung kota budaya, Yogyakarta. Ini bukan sekadar jalan-jalan. Ini adalah lokakarya hidup, di mana setiap peserta diajak merasakan secara langsung magisnya proses pembuatan bakpia, dari adonan yang lembut, isian kacang hijau yang legit, hingga akhirnya matang menjadi teman minum teh yang nikmat.
"Kami percaya bahwa belajar itu tak harus selalu di dalam kelas, dengan buku-buku tebal," ujar Ibu Siti Aminah, Koordinator Program PKBM Ulul Albab, dengan senyum hangat. "Melalui Outing Class ini, kami ingin menunjukkan bahwa ilmu itu bisa ditemukan di mana saja, bahkan dalam setiap lipatan adonan bakpia. Ini tentang keterampilan, tentang rasa bangga bisa menciptakan sesuatu dengan tangan sendiri, dan tentu saja, tentang keberanian mencoba hal baru."
Lebih dari sekadar resep bakpia, para peserta diajarkan nilai-nilai ketekunan, kebersihan, dan manajemen waktu. Mereka berinteraksi langsung dengan para pengrajin bakpia, menyerap kisah inspiratif tentang bagaimana sebuah warisan kuliner bisa menjadi ladang penghidupan. Pengalaman ini bukan hanya mengisi memori dengan kenangan manis, tetapi juga membekali mereka dengan wawasan praktis yang mungkin tak didapatkan dari bangku sekolah formal.
Yang paling mengharukan, kegiatan ini adalah bagian integral dari "Gerakan Belajar Rakyat Kejar Paket A-B-C". Sebuah gerakan mulia yang diusung oleh PKBM Ulul Albab yang berlokasi di Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Ini adalah panggilan bagi Anda, para pemuda-pemudi, ibu-ibu, bapak-bapak, atau siapa pun yang mungkin belum sempat menyelesaikan pendidikan formal mereka. Gerakan ini menawarkan kesempatan emas untuk mendapatkan ijazah setara SD (Paket A), SMP (Paket B), atau SMA (Paket C) melalui jalur non-formal yang fleksibel dan interaktif.
"Ijazah itu bukan hanya selembar kertas, ia adalah kunci. Kunci untuk membuka pintu-pintu kesempatan kerja, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan yang paling penting, kunci untuk meraih impian," tambah Bu Aminah, matanya berbinar penuh harap. "Kami ingin setiap individu di Wonosobo, khususnya di Candimulyo dan sekitarnya, tahu bahwa masa depan cerah itu milik mereka juga. Bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar, tidak ada kata terlambat untuk mengukir sejarah baru dalam hidup."
Jadi, tunggu apa lagi? Jika Anda melewatkan kesempatan manis Outing Class Bakpia ini, jangan sampai Anda melewatkan kesempatan untuk meraih ijazah dan masa depan yang lebih baik. Mari bergabunglah dengan Gerakan Belajar Rakyat Kejar Paket A-B-C PKBM Ulul Albab! Dapatkan pendidikan yang relevan, interaktif, dan penuh inspirasi.
Datanglah langsung ke Sekretariat PKBM Ulul Albab di Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Atau hubungi mereka melalui kanal informasi yang tersedia. Mari bersama-sama kita pupuk semangat belajar, kita raih cita-cita, dan kita buktikan bahwa pendidikan adalah hak setiap insan, tak peduli usia atau latar belakang.
Karena pada akhirnya, setiap langkah kecil dalam belajar adalah investasi terbesar bagi diri Anda dan keluarga. Mari wujudkan asa bersama PKBM Ulul Albab!
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.