Di lereng Gunung Sindoro yang perkasa, di tengah keindahan alam Desa Candimulyo, Kabupaten Wonosobo, bersemayam sebuah kekuatan. Bukan kekuatan mistis, melainkan kekuatan kemanusiaan yang terpancar dari kelompok relawan tanggap darurat bernama Tedjo Anom. Nama ini, yang berarti "cahaya muda," kini menjadi simbol harapan bagi mereka yang terancam bahaya, menggema di antara pepohonan dan tebing curam sebagai panggilan pertolongan.

Tedjo Anom bukanlah sekadar tim SAR biasa. Mereka adalah garda terdepan dalam menghadapi berbagai ancaman, dari banjir, kecelakaan warga hingga tanah longsor yang kerap mengintai wilayah pegunungan. Mereka adalah petani, pedagang, guru, dan warga biasa lainnya yang menyisihkan waktu dan tenaganya untuk berlatih, mempersiapkan diri, dan menanggapi setiap panggilan darurat dengan sigap dan tanpa pamrih.

Kisah heroik Tedjo Anom tak terhitung jumlahnya. Mereka pernah menembus badai dan kabut tebal untuk mengevakuasi pendaki yang tersesat di puncak Sindoro. Mereka pernah berjibaku dengan lumpur dan reruntuhan untuk menyelamatkan korban tanah longsor. Mereka pula yang tak kenal lelah menelusuri sungai yang meluap untuk mencari korban banjir bandang.

Namun, yang membuat Tedjo Anom benar-benar istimewa adalah tugas ganda yang mereka emban. Di luar jam-jam genting penyelamatan, mereka juga aktif dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat. Mereka mengajarkan teknik pertolongan pertama, cara menghadapi bencana alam, dan pentingnya kesiapsiagaan. Mereka membangun kesadaran kolektif, memastikan bahwa setiap warga Candimulyo siap menghadapi badai, bukan hanya sebagai korban, tetapi juga sebagai bagian dari solusi.

Kisah Tedjo Anom adalah kisah tentang semangat gotong royong dan keberanian yang membara di dada setiap anggotanya. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, rela mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan sesama. Mereka adalah bukti nyata bahwa di tengah keterbatasan, kemanusiaan selalu menemukan jalannya untuk bersinar.

Tedjo Anom, nama yang menggetarkan gunung, harapan di tengah bencana. Mereka adalah lentera di kegelapan, membimbing dan menyelamatkan, memastikan bahwa tidak ada satu pun yang ditinggalkan. Mereka adalah kebanggaan Desa Candimulyo, inspirasi bagi kita semua untuk menjadi lebih baik, lebih peduli, dan lebih berani dalam menghadapi tantangan yang menghadang.

PLATFORM 

Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.