Kisah ini adalah kesaksian tulus dari sang kepala desa, tentang perjalanan panjang dan berliku dalam mentransformasi Candimulyo menjadi desa mandiri melalui inisiatif Kampung KB. Lebih dari sekadar program pemerintah, Kampung KB di Candimulyo menjelma menjadi gerakan kolektif, sebuah semangat gotong royong untuk membangun masa depan yang lebih baik.

"Dulu, Candimulyo adalah desa yang tertinggal. Pendidikan rendah, kesehatan kurang memadai, dan ekonomi sulit. Saya melihat potensi besar pada masyarakat kami, namun terpendam karena kurangnya akses dan kesempatan," kenang sang kepala desa.

Perjalanan transformasi dimulai dengan menggandeng seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga generasi muda. Sosialisasi tentang pentingnya keluarga berencana, kesehatan reproduksi, dan pendidikan menjadi fokus utama. Namun, tantangan tidak sedikit. Banyak yang meragukan, bahkan menentang program ini.

"Awalnya sulit sekali. Banyak yang menganggap Kampung KB hanya sekadar program KB biasa. Mereka belum memahami manfaatnya secara menyeluruh. Di sinilah pentingnya pendekatan personal, menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan memberikan contoh nyata," jelasnya.

Sang kepala desa terjun langsung ke lapangan, mengunjungi rumah-rumah warga, mendengarkan keluh kesah mereka, dan memberikan solusi yang tepat sasaran. Ia juga membentuk kader-kader Kampung KB di setiap dusun, sebagai ujung tombak penyebaran informasi dan pendampingan masyarakat.

"Kader-kader Kampung KB adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah orang-orang yang rela meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu sesama. Mereka adalah mata dan telinga saya di lapangan," ujarnya dengan penuh penghargaan.

Hasilnya mulai terlihat. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana, keluarga berkualitas mulai meningkat. Angka kelahiran menurun, kualitas kesehatan ibu dan anak membaik. Akses pendidikan semakin terbuka lebar, dan ekonomi keluarga mulai tumbuh.Namun, Kampung KB di Candimulyo tidak hanya fokus pada aspek kependudukan dan kesehatan. Program ini juga menyentuh aspek ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pendampingan pemasaran produk lokal menjadi agenda rutin.

"Kami ingin masyarakat Candimulyo tidak hanya sehat dan sejahtera, tetapi juga mandiri dan berdaya. Kami ingin mereka memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi diri dan daerahnya," tegas sang kepala desa.

Kini, Candimulyo telah menjelma menjadi desa yang maju dan mandiri. Infrastruktur desa semakin membaik, fasilitas kesehatan dan pendidikan semakin lengkap, dan perekonomian masyarakat semakin berkembang. Kampung KB bukan hanya sekadar program, tetapi telah menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat. Ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan gotong royong, takdir sebuah desa dapat diubah.

Terima kasih Kampung KB telah mengajari kami bahwa:

1. Gotong royong adalah bahasa universal pembangunan
2. Inovasi bisa lahir dari keterbatasan
3. Setiap warga adalah aktor perubahan

"Semoga kisah Candimulyo dapat menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk berani bermimpi dan berjuang. Ingatlah, tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersatu dan bekerja sama," pungkas sang kepala desa.

L. PLATFORM 

Kampung KB Abhina memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Kampung KB Abhinaya berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program. Berikut beberapa dokumentasi dan publikasi Kampung KB Abhinaya :