Gema Sholawat 1500 Jiwa: Candimulyo Gelar Pesta Spiritual Hari Santri Nasional
WONOSOBO — 26 Oktober 2025 | Laporan Khusus dari Candimulyo, Kertek
Desa Candimulyo berubah menjadi lautan putih pada Kamis pagi, 26 Oktober 2025. Bukan sekadar upacara biasa, sekitar 1500 warga Wonosobo berkumpul di Lapangan Abhirama untuk merayakan Hari Santri Nasional (HSN) dengan khidmat dan sukacita dalam sebuah Upacara Akbar yang dilanjutkan dengan Festival Hadroh penuh energi.
Semangat Kebangsaan di Lapangan Abhirama
Sejak matahari belum meninggi, suasana di Lapangan Abhirama, Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, sudah ramai oleh ribuan santri, tokoh masyarakat, perangkat desa, serta warga setempat. Mereka datang dengan satu tujuan: memeringati jejak sejarah para santri dalam perjuangan kemerdekaan.
Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang berlangsung tertib dan khidmat. Namun, hal yang paling menyentuh adalah ketika makna Hari Santri dibahas, mengingatkan semua yang hadir bahwa perjuangan santri adalah perjuangan menjaga nilai-nilai kebangsaan sekaligus keagamaan.
“Hari Santri bukanlah sekadar perayaan tahunan. Hari Santri adalah pengingat bahwa jiwa santri, yang mencintai ilmu dan tanah air, adalah pilar utama bangsa ini. Setiap kita, yang berakhlak mulia dan menjaga persatuan, adalah santri,” tegas Bapak Parman, Mgentakan, Kepala Desa Candimulyo, dalam amanatnya.
Pesan yang disampaikan oleh Kepala Desa Parman sangat membekas, menekankan bahwa santri adalah aset tak ternilai yang harus terus mengabdi kepada negara dan masyarakat. Pandangan ini disambut hangat oleh tepuk tangan sekitar 1500 hadirin yang memadati lapangan.
Gema Sholawat: Energi Persatuan
Setelah upacara selesai, suasana berubah total dari khidmat menjadi penuh riang gembira. Inilah momen yang paling ditunggu: Festival Hadroh. Diinisiasi sebagai puncak perayaan, festival ini menjadi ajang silaturahmi antar-komunitas sholawat di Wonosobo.
Ketua Panitia Hari Santri Nasional Desa Candimulyo, Kyai Musyafak, terlihat sangat sibuk namun wajahnya memancarkan kebahagiaan. Ia menjelaskan bahwa Hadroh dipilih karena merupakan sarana pemersatu yang paling efektif.
“Melihat lautan manusia ini, yang berkumpul atas dasar cinta kepada Nabi Muhammad SAW, ini adalah energi luar biasa. Kami sangat terharu. Tujuan kami, melalui sholawat, adalah menghadirkan kedamaian dan menyuburkan gotong royong di desa kita,” ungkap Kyai Musyafak dengan senyum lebar.
Lebih dari sepuluh grup hadroh silih berganti menampilkan penampilan terbaik mereka. Dentuman rebana yang ritmis, dipadu dengan lantunan suara merdu, membuat Lapangan Abhirama benar-benar "menggetarkan". Warga yang hadir, dari anak-anak hingga lansia, ikut larut dalam melodi, beberapa terlihat ikut menari ringan, menyiratkan kebahagiaan yang tulus.
Suksesnya Gotong Royong Candimulyo
Perayaan Hari Santri Nasional di Candimulyo tahun ini berhasil melampaui ekspektasi. Bukan hanya angka kehadiran 1500 orang yang impresif, tetapi juga atmosfer persaudaraan yang begitu kental. Semangat yang dibawa pulang oleh para hadirin adalah semangat santri: berbakti kepada agama, berjuang untuk negara.
Acara ini membuktikan bahwa di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, akar budaya keagamaan dan semangat kebangsaan di Wonosobo, khususnya Desa Candimulyo, tetap kokoh dan lestari. Warga meninggalkan lapangan menjelang sore hari, membawa pulang kenangan sholawat yang hangat dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Hingga jumpa di Hari Santri Nasional tahun depan!
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.