44 Dokter Spesialis Anak IDAI Kolaborasi dengan Puskesmas Wonosobo, Perkuat Lini Depan Perangi Stunting
Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Kabupaten Wonosobo diwarnai inisiatif kesehatan ambisius. Sebanyak 44 dokter spesialis anak Indonesia (IDAI) berkolaborasi dengan tenaga kesehatan Puskesmas setempat dalam program bertajuk Kolase, fokus pada intervensi dan pencegahan stunting untuk mewujudkan generasi emas Wonosobo.
Kegiatan ini dipusatkan di Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, sebuah desa yang telah meraih juara nasional penguatan Kampung Keluarga Berkualitas. Pemilihan Candimulyo bukan tanpa alasan; desa ini menjadi model kolaborasi antara program kesehatan desa yang kuat dengan dukungan intervensi medis spesialis.
Konsolidasi Tenaga Kesehatan di Gedung Abhinaya
Inisiatif Kolase, singkatan dari Kolaborasi Lintas Sektoral, merupakan bakti sosial akbar yang bertujuan memberikan pelayanan medis mendalam bagi anak-anak berisiko stunting dan malnutrisi.
Gedung Abhinaya dan Rumah Sehat Desa Candimulyo menjadi lokasi berkumpulnya para ahli. Empat puluh empat dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Perwakilan Kedu bersinergi langsung dengan tim dari Puskesmas Kertek 2, yang merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Seluruh kegiatan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo.
Kehadiran Bupati Wonosobo, Bapak Afif Nurhidayat, S.Ag, beserta jajaran Kepala Dinas, menandakan komitmen serius pemerintah daerah menjadikan kesehatan anak sebagai prioritas utama.
"Desa ini adalah teladan. Program kesehatan lokal yang sudah kuat, didukung intervensi spesialis, akan memastikan hasilnya berkelanjutan," ujar Dr. Galeh, Ketua Panitia Kolase, menjelaskan strategi pemilihan lokasi.
Tiga Pilar Intervensi: Edukasi, Imunisasi, dan Diagnosa Spesialis
Fokus utama program Kolase adalah memberikan intervensi komprehensif yang dibangun di atas fondasi program kesehatan desa yang sudah berjalan:
Edukasi dan Penyuluhan Komprehensif: Sesi edukasi menyasar orang tua Balita, Baduta (bawah dua tahun), dan keluarga yang berjuang melawan stunting. Tim Puskesmas Kertek 2 memimpin penyuluhan gizi dan tumbuh kembang berkelanjutan.
Imunisasi Lengkap sebagai Benteng Pertahanan: Puskesmas Kertek 2 memastikan setiap anak mendapatkan vaksinasi lengkap guna membangun pertahanan kolektif terhadap penyakit yang dapat memperburuk status gizi.
Sentuhan Spesialis untuk 100 Anak Prioritas: Sebanyak 100 anak prioritas—terutama yang teridentifikasi berisiko stunting atau malnutrisi—menjalani pemeriksaan kesehatan khusus. Mereka diperiksa langsung oleh 44 dokter spesialis anak untuk diagnosis mendalam dan intervensi medis spesifik.
Komitmen Daerah: Stunting Adalah Pekerjaan Rumah Kita
Bupati Afif Nurhidayat menekankan pentingnya kerja sama multisectoral dalam mengatasi masalah stunting di Wonosobo.
"Kita harus lakukan intervensi secara kolaboratif, melibatkan semua pihak untuk masa depan anak-anak kita. Puskesmas Kertek 2 adalah ujung tombak kami dalam merancang strategi pencegahan dan monitoring," tegas Bupati Afif.
Program Kolase tidak hanya berhenti pada bakti sosial satu hari. Kegiatan ini berfungsi sebagai cetak biru untuk masa depan program kesehatan di Wonosobo. Ratusan orang tua di Candimulyo pulang membawa pengetahuan praktis dan resep intervensi yang jelas, memperkuat keyakinan bahwa tujuan mewujudkan generasi emas yang bebas stunting dapat dicapai melalui kolaborasi sistematis dan terencana.
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.